Ingin makanan yang bisa dijadikan obat, Anda boleh coba makan bekatul (rice bran). Selain banyak mengandung vitamin B 15, juga kaya serat. Tim boga Sekolah Perhotelan Bali (SPB) melakukan ekperimen dengan bekatul. Jadilah aneka makanan dengan berbahan bekatul. Sekadar iseng bereksperimen, tapi justru makanan bekatul ini menjadi favorit, saat disuguhkan di ICA summit meeting di Hotel Patra Jasa. Dalam ajang Denpasar Food Festival, tim boga SPB mencoba mengenalkan makanan bekatul ini. Sambutannya juga luar biasa. Anda penasaran? Mari kita coba membuatnya. –ast
Kukis Bekatul
Bahan:
250 gram mentega
250 tepung terigu
100 gram bekatul
2 butir telur
15 gram baking powder
100 ml santan
150 gram gula halus
Cara membuat:
• Mentega, tepung terigu, bekatul, dan gula dicampur.
• Masukkan telur satu persatu dan santan, aduk rata.
• Cetak adonan kukis dan panggang dalam oven 180 derajat Celcius selama 12 menit.
Roti Bekatul
Bahan:
800 gram tepung terigu
200 gram bekatul
20 gram gist
50 ml susu
50 gram mentega
150 gram gula pasir
10 gram garam
Cara membuat:
• Semua bahan dicampur dan diuleni kecuali garam.
• Diamkan 10 menit sampai adonan mengembang.
• Kempeskan adonan, kemudian diamkan kembali 10 menit.
• Potong adonan per porsi dengan berat masing-masing 40 gram.
• Adonan dibulatkan, kemudian didiamkan kembali 10 menit.
• Adonan dibentuk sesuai keinginan, diamkan lagi 10 menit.
• Setelah adonan 75% mengembang masukkan ke dalam oven dengan suhu 220 derajat Celcius selama 12 menit.
Sus Bekatul
Bahan:
90 gram mentega
250 ml air
150 gram tepung terigu
4 butir telur ayam
1 sendok teh garam
1 sendok teh gula
30 gram bekatul
Cara membuat:
• Mentega, air, garam, gula direbus dengan api sedang.
• Setelah mendidih masukkan tepung dan bekatul. Aduk adonan sampai tidak lengket di pan. Diamkan sebentar masukkan telur satu persatu.
• Cetak sus sesuai keinginan.
• Panggang kue dengan suhu 100 derajar celcius selama 10 menit
Isi Sus:
150 gram gula semut
1 liter santan
Sedikit garam
100 gram
100 gram maizena
Cara membuat:
• Campur gula semut, santan encer, dan sedikit garam, kemudian panaskan.
• Setelah mendidih kentalkan dengan maizena.
• Isi sus dengan isinya.
Abug Salak
Bahan 1:
100 gram salak diparut
100 gram tepung terigu
25 gram gula pasir
Bahan 2:
100 gram singkong parut
50 gram kelapa parut
25 gram gula pasir
Bahan 3:
30 gram kelapa parut
30 gram gula merah
Bahan 4:
100 gram talas parut
50 gram kelapa parut
Cara membuat:
• Bahan 1: salak parut, tepung terigu, gula pasir campur.
• Bahan 2: singkong parut, kelapa parut, gula pasir campur.
• Bahan 3: talas parut dan kelapa parut campur
• Bahan 4: kelapa parut campur dengan gula merah yang sudah diiris iris.
• Buat kojong dari daun pisang, masukkan bahan satu persatu mulai dari bahan 1,2,3,4.
• Lipat daun diatasnya, kukus sampai matang.
Dadar Ketela Ungu
Bahan:
200 gram ketela ungu
50 gram tepung terigu
50 gram gula pasir
200 gram singkong
15 gram kelapa parut
50 gram gula pasir
Cara membuat:
• Ketela ungu dikukus kemudian lumatkan. Campur ketela ungu dengan tepung terigu dan gula pasir. Giling agar pipih.
• Singkong parut dicampur gula pasir dan kelapa parut. Kemudian dikukus. Kemudian giling dan pipihkan.
• Taruh adonan ketela ungu paling bawah, kemudian letakkan di atasnya singkong yang sudah dipipihkan tadi. Kemudian gulung sehingga terlihat berlapis.
• Hidangkan bersama saus semangka
Bahan saus semangka:
50 gram semangka
20 gram gula pasir
Cara membuat:
• Semangka dan gula diblender. Kemudian dididihkan.
• Kentalkan dengan tepung maizena secukupnya. Masak sampai kalis.
Mengenal Bekatul
Bekatul merupakan hasil samping penggilingan padi. Setelah beras dipisahkan dari sekam (kulit luar gabah), kemudian dilakukan penyosohan. Proses penyosohan dilakukan dua kali, penyosohan pertama menghasilkan dedak (seratnya masih kasar), sedangkan penyosohan kedua menghasilkan bekatul (rice bran) yang bertekstur halus. Namun, seringkali di penggilingan antara dedak dan bekatul tidak dipisahkan dan difungsikan hanya sebagai pakan ternak. Istilah dedak dan bekatul ini dibedakan organisasi pangan dan pertanian PBB (Food Agricultural Organization/FAO). Dedak merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar dari butiran padi dengan lembaga biji. Sementara bekatul merupakan lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati.
Dari segi gizi, kandungan gizi beras putih sebenarnya sudah sangat sedikit, sebab kandungan utamanya karbohidrat. Kandungan gizi di luar karbohidrat seperti serat, vitamin B kompleks, protein, tiamin, niasin serta tokoferol dan aneka zat gizi lain justru ada di bekatul. Sayangnya, bekatul saat ini justru dikenal sebagai pakan ternak, sementara manusia hanya mengonsumsi beras putih.
Kandungan Gizi Bekatul
Komposisi kimia bekatul menunjukkan kandungan yang kaya akan serat pangan, mineral, minyak, protein dan khususnya vitamin B. Dari segi zat gizi, bekatul mengandung asam amino lisin yang lebih tinggi dibandingkan beras. Protein bekatul memang nilai gizinya lebih rendah dibandingkan telur dan protein hewani, tetapi lebih tinggi dari kedelai, biji kapas, jagung dan terigu. Bekatul juga merupakan sumber asam lemak tak jenuh esensial dan bermacam-macam vitamin (B1, B2, B3, B5, B6 dan tokoferol), pangamic acid (vitamin B15), serat pangan, serta mineral. Natrium, kalium, dan khlor yang terkandung dalam bekatul mudah diserap dan dikeluarkan. Bekatul juga kaya akan serat pangan. Di samping zat gizi, bekatul juga mengandung komponen bioaktif pangan atau pangan fungsional. Komponen bioaktif tersebut antioksidan tokoferol (vitamin E), tokotrienol, oryzanol dan pangamic acid (vitamin B15). Senyawa tersebut merupakan bagian dari lemak bekatul dan merupakan senyawa yang berharga untuk menjaga kesehatan manusia, antara lain sebagai zat yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah terjadinya kanker dan memperlancar sekresi hormonal.
Manfaat bekatul, melancarkan pencernaan, antioksidan, mencegah pembentukan radikal bebas dan stres oksidatif, ampuhnya pangamic acid untuk mengobati berbagai penyakit.
Penyakit yang dapat diobati dengan vitamin B 15 di antaranya, kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah meninggi, pengapuran pembuluh darah, serangan jantung karena sumbatan pembuluh darah jantung, gangguan aliran pembuluh darah jantung, asma penyakit hati dengan maksud untuk memperbaiki fungsi hati. –ast
Sumber: http://naturalorganik.multiply.com
Koran Tokoh, edisi 689, 9-15 April 2012