Bubur Ketan Hitam
Bahan:
150 gram beras ketan hitam
100 gram beras ketan putih
225 gram gula merah, iris halus
2 liter air
2 lembar daun pandan
Bahan saus santan:
350 ml santan kara ditambahkan 150 ml air
½ sendok teh garam
1 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
Cara membuat:
• Saus santan: dengan api kecil dan sambil diaduk, didihkan semua bahan saus santan sampai mengental. Angkat, sisihkan.
• Cuci beras ketan hitam dan ketan putih sampai bersih.
• Dengan api kecil dan sesekali diaduk, masak dengan 2 liter air dan daun pandan sampai lunak dan kental.
• Masukkan gula merah dan garam, aduk sampai gula larut dan bubur tidak berais,
• Hidangkan bubur ketan hitam dengan saus santan.
Bahan:
45 gram tepung beras
½ sendok teh garam
100 ml santan kara
350 ml air
3 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
Bahan sirup gula merah:
200 gram gula merah, diiris halus
2 lembar daun pandan, buat simpul
100 ml air
Cara membuat:
• Buat sirup gula merah: campur semua bahan sirup, rebus hingga kental, saring. Sisihkan.
• Campur tepung dan garam dengan sebagian santan.
• Dengan api sedang dan diaduk-aduk, didihkan sisa santan dengan daun pandan. Tuangkan cairan tepung, aduk sampai kental dan matang.
• Hidangkan dengan sirup gula merah secukupnya.
Bahan:
300 gram pisang kepok
100 ml santan kara
100 gram gula merah atau gula aren
450 ml air
½ sendok teh maizena yang dicairkan
2 lembar daun pandan
sedikit garam untuk menambah rasa
Cara Membuat:
• Kupas pisang kepok kemudian diiris serong.
• Iris-iris gula merah supaya mudah larut ketika dimasak.
• Didihkan air, gula merah, daun pandan dan garam, kemudian masukkan pisang dan santan, kentalkan dengan maizena, setelah itu didihkan kembali hingga matang sambil diaduk-aduk.
• Angkat dan sajikan.
Bahan:
3 biji pisang kepok
1 butir telur
100 gr tepung terigu
100 gr tepung roti remah
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
• Kupas pisang dan potong samping
• Panaskan minyak goreng
• Masukkan pisang dalam tepung, campur sampai pisang rata kena tepung.
• Celupkan pisang ke telur sampai rata.
• Selanjutnya masukkan pisang ke dalam tepung roti sampai rata
• Goreng pisang sampai matang dan sajikan dengan saus gula merah atau saus cokelat.
Bahan:
300 gram ubi kuning, kukus dan haluskan
85 gram tepung sagu
½ sendok teh garam
6 tetes pewarna kuning
Bahan isi:
100 gram gula merah, sisir halus
Bahan pelapis (kukus 15 menit):
200 gram kelapa parut kasar
1 lembar daun pandan, disimpulkan
¼ sendok teh garam
Cara membuat:
• Uleni ubi, tepung sagu, garam, dan pewarna kuning sampai rata dan menggumpal.
• Ambil sedikit adonan. Beri isi gula merah. Bulatkan.
• Didihkan air. Masukkan klepon. Rebus sampai terapung. Angkat dan tiriskan.
• Gulingkan klepon di bahan pelapis.
• Sajikan di daun bentuk suji ataupun pandan akan lebih menarik
Bahan:
150 gram tepung beras
2 sendok teh tepung sagu
100 ml air mendidih
½ sendok teh garam
350 ml santan dari ½ butir kelapa
Bahan sirup:
200 gram gula merah, disisir
100 ml air
2 lembar daun pandan
¼ sendok teh garam
Bahan taburan:
100 gram kelapa parut kasar
¼ sendok teh garam
Cara Membuat:
• Kukus tepung beras 1 jam. Angkat. Tambahkan tepung sagu. Aduk rata.
• Tuang air mendidih. Aduk rata. Tambahkan garam dan santan sedikit-sedikit. Keplok-keplok 30 menit. Diamkan 30 menit.
• Panaskan wajan tanah liat. Ambil satu sendok adonan. Biarkan sampai berlubang. Tutup. Biarkan sampai matang.
• Buat sirup: rebus gula merah, air, daun pandan, dan garam sambil diaduk sampai mendidih dan agak kental. Saring. Dinginkan.
• Buat taburan: kukus kelapa parut dan garam 15 menit. Angkat. Dinginkan.
• Sajikan laklak dengan taburan kelapa parut dan siram dengan sirup. –ast
Persiapan membuat roti:
• Siapkan segala sesuatu sebelum Anda memulai proses baking. Baca resep beberapa kali dan mengumpulkan bahan dan peralatan yang diperlukan, termasuk pot, panci dan rak oven.
• Potong, dan iris semua bahan yang diperlukan.
• Ambil tindakan pencegahan sanitasi, seperti mengelap counter tops, mencuci piring dan tangan.
• Pastikan untuk mengatur posisi rak oven Anda sebelum menyalakan oven. Lakukan ketika rak dingin.
• Bukan hanya kue tradisional yang dibuat dengan cara dikukus. Kue modern seperti cake, roti, dan brownies pun bisa dikukus dan hasilnya enak. Umumnya kue yang dikukus biasanya lebih enak disantap sewaktu panas untuk mempertahankan kelembutannya. Tetapi sekalipun agak keras setelah dingin, kue kukus bisa lembut kembali setelah dihangatkan kembali. Pembuatan cake yang dikukus juga tak serumit kue tradisional. Secara umum cake yang dikukus dan cake yang dioven pembuatannya tidak berbeda jauh. Yang perlu diperhatikan adalah soal kelembutan kue. Untuk itu perlu menambahkan pelembut kue, atau penambahan cairan seperti telur, susu, air, atau santan.
• Persyaratan yang berlaku pada goreng-menggoreng hanya soal panas dan dingin. Penggunaan minyak dingin pada penggorengan membawa akibat pada rasa. Kue menjadi menyerap minyak. Tentu saja rasanya jadi kurang enak. Untuk mengatasinya, orang menggunakan minyak padat. Minyak padat akan mencair bila dipanaskan dan akan membeku bila diangkat. Jadi minyak yang meresap pada kue juga akan membeku. Hingga rasanya tidak seperti orang makan minyak.
• Kue bisa saja dimatangkan di dalam cetakan yang ditaruh langsung di atas api contohnya, bapel, cara bikang, serabi, apem cukit, terang bulan. Bahkan, memanggang bolu atau karamel pun juga bisa langsung di atas api, yaitu pakai wonden pan yang biasanya tatakannya yang bawah diberi pasir. –ast
Koran Tokoh, Edisi 684, 12 s.d 18 Maret 2012
