Banyak kreasi yang bisa dibuat dari ikan maupun sea food lainnya. Apalagi dengan olahan bumbu tradisional Bali. Rasanya begitu mengundang selera makan. Tak kalah dengan masakan dari bahan dasar daging. Chef yang juga pemilik Bali Bali Cardamon Restaurant Tanjung Benoa Nusa Dua Ronald Noverson, mencoba berkreasi dengan ikan. Murah, enak, dan dijamin pasti sehat. Sajikan makanan sehat dan bergizi bagi keluarga Anda dengan mengonsumsi ikan tiap hari. –ast
Bumbu dasar:
400 gram cabai merah
50 gram cabai rawit merah
100 gram jahe
50 gram bawang putih
125 gram kemiri
2 sendok makan ketumbar
250 gram bawang merah
2 sendok makan terasi
2 sendok makan asam
3 lembar daun salam
2 batang sereh
200 gram tomat
150 ml minyak goreng
60 gram kencur
¾ sendok makan garam
¾ sendok makan merica
250 ml air
Cara pembuatan:
Campur semua bahan dan haluskan. Siap digunakan.
Sate Lilit
300 gram ikan kakap
130 gram kelapa parut
300 gram udang
120 gram bumbu dasar
2-4 biji cabai rawit
Lada hitam secukupnya
120 ml santan kelapa
4 lembar daun jeruk
Batang sereh atau tusuk sate
Cara Pembuatan:
• Giling udang dan ikan.
• Campurkan semua bahan kecuali sereh
• Lilitkan bahan yang dicampur tadi di batang sereh
• Bakar secara berlahan sampai berwarna kuning kecokelatan.
Ikan Masak Bambu
Bahan:
500 gram ikan mahi-mahi
6 lembar daun jeruk iris tipis
250 gram tomat
4 lembar daun salam
150 gram bumbu dasar ikan laut
1 buah jeruk nipis
120 gram daun bawang iris tipis
1 sendok makan merica hitam bubuk
¾ sendok makan garam
1 sendok makan cuka masak
Cara pembuatan:
• Potong ikan mahi-mahi tipis-tipis
• Bumbui dengan cuka masak, perasan air jeruk nipis, daun bawang, merica, garam, dan bumbu dasar ikan.
• Susun di dalam bambu, dan masukan ke dalam alat kukusan. Kukus sampai matang.
Pesan Wong
Bahan:
250 gram jamur shitake potong dadu
150 gram jamur kuping iris tipis
2 sendok makan minyak goreng
120 gram bumbu dasar
merica bubuk secukupnya
2 biji cabai rawit
1 sendok makan terasi
Garam secukupnya
Daun pisang ukuran 19x16cm
Tusukan (untuk menusuk daun pisang)
Cara pembuatan:
• Potong kotak jamur shitake, dan iris tipis jamur kuping
• Campur cabai kecil, terasi, merica bubuk, garam, dan terasi yang sudah dibakar kemudian dihaluskan. Kemudian campur dengan jamur yang sudah dipotong
• Bungkus dengan daun pisang. Sematkan dengan tusukan. Kemudian dikukus sekitar 8-10 menit.
• Untuk menambah variasi jamur yang sudah dikukus, kemudian bisa dibakar.
Sup Ikan
Bahan:
400 gram udang
200 gram ikan laut
4 biji kerang
200 gram cumi
Garam secukupnya
1 biji jeruk nipis
2 buah belimbing
4 buah tomat
4 sendok makan bumbu dasar
4 biji cabai rawit
3 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
1 liter air / kaldu ikan
2 sendok makan minyak goreng
Lada hitam secukupnya
Cara pembuatan:
• Bumbui ikan laut, udang dan kerang dengan jeruk nipis, garam, bubuk lada hitam. Kemudian tambahkan bumbu dasar.
• Tumis ikan yang sudah dibumbui tadi. Agar ikan tidak terlalu matang, masukkan kerang terlebih dahulu, kemudian ikan, udang dan cumi.
• Masukan daun jeruk, daun salam, tomat, belimbing.
• Tambahkan air/kaldu. Masak hingga ikan matang.
Kurangi Pedas
Menu tradisional Bali sudah dapat diterima di lidah wisatawan asing. Terbukti, dengan banyaknya wisatawan yang selalu mencari makanan khas Bali pada saat mereka berlibur di Bali.
Chef Bali Cardamon Restaurant Ronald Noverson mengatakan, makanan tradisional Bali makin diminati karena didukung dengan menjamurnya restoran internasional yang membuat konsep masakan Bali dan dan maraknya sekolah kuliner di Bali. Akan tetapi, kata Ronald, agar masakan Bali dapat lebih dikenal di mancanegara, diperlukan kerja keras, dedikasi dan usaha yang inovatif bagi semua penikmat kuliner di Bali.
Sebagai salah satu upaya memperkenalkan masakan Bali ke turis asing, Bali Cardamon Restaurant ikut berpartisipasi memopulerkan masakan Bali dengan tampilan yang berbeda. “Dengan tidak mengurangi citarasa dan kekhasannya, kami mempresentasikannya dengan gaya dan tatanan yang lebih modern, lebih minimalis, dengan harapan pelanggan yang sudah terbiasa dengan tampilan masakan ala Barat, menjadi lebih yakin untuk mencoba dan menikmati masakan Bali,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang menjadi halangan bagi wisatawan asing mencoba masakan khas Bali, kebanyakan dari mereka tidak suka dengan rasa yang terlalu pedas. Untuk itu, kata Ronald, rasa pedas harus dikurangi agar bisa diterima di lidah mereka tanpa harus terlalu mengurangi citarasa dari resep aslinya. “Dengan mengurangi rasa pedas dari cabai, sebetulnya apa yang tamu kehendaki pada saat menikmati masakan khas Bali sudah tercapai yakni bagaimana mereka mencoba masakan Bali yang penuh citarasa rempah-rempah tradisional tanpa harus takut akan rasa pedas di mulut,” paparnya.
Intinya, menurut Ronald, kita harus berani mengerti konsep dan cara memperkenalkan makanan tradisional dari sudut pandang wisatawan asing, seperti apa yang mereka suka dan apa yang mereka inginkan. Selain itu, kita harus mengerti betul bagaimana makanan tradisional Bali sesungguhnya. Termasuk bagaimana kita harus menyampaikan ke wisatawan asing lewat penulisan menu dan penyampaian kata-kata dalam menu. –ast
Koran Tokoh, Edisi 687, 26 Maret s.d 1 April 2012