Masakan Korea adalah makanan tradisional yang didasarkan pada teknik dan cara memasak orang Korea. Banyak sekali makanan Korea yang sudah mendunia. Masakan Korea berbahan dasar sebagian besar beras, mi, tahu, sayuran dan daging. Makanan tradisional Korea terkenal akan sejumlah besar daging yang disebut banchan yang dimakan bersama dengan nasi putih dan sup (kaldu). Makanan Korea biasanya dibumbui dengan minyak wijen, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabai (gochujang). Masyarakat Korea adalah pengonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas warga Cina, Thailand, dan Jepang. Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar yang disimpan di bawah tanah di luar rumah.
Kimchi buatan saya |
Kimchi disajikan gratis di semua restoran Korea. Rasanya asam dan pedas. Di Indonesia, Kimchi mirip dengan asinan tetapi rasanya lebih pedas karena ada bubuk cabai di dalamnya. Di Korea, kimchi ada 200 macam. Tapi yang paling disukai adalah kimchi sawi putih. Berikut menu kimchi dari Kimchi School Seoul.
Bahan:
• 1 buah sawi putih
• ½ buah bawang bombay, iris tipis
• ¼ batang lobak putih, iris tipis
• 3 batang daun bawang
• 2 sendok makan bawang putih parut
• 1 sendok makan ebi udang
• 1 sendok teh jahe parut
• ½ gelas bubuk cabai korea
• 1½ sendok teh garam
• 1 sendok makan wijen goreng
• 1 gelas air
• ¼ cangkir kecap ikan korea
Cara membuat:
• Sawi dibelah jadi dua, dibiarkan utuh dan cuci bersih dengan air mengalir hingga ke lembar terdalam daun sawi. Sesudah bersih, rendam sawi dalam campuran tiga genggam garam yang sudah dilarutkan dengan air matang untuk sedikitnya 4 jam, sampai sawi putih terlihat layu.
• Setelah 4 jam, angkat sawi dan cuci kembali dengan air bersih hingga ke sela-sela lipatan daun sawi agar sisa garam tercuci bersih. Tiriskan.
• Buat bumbu merah dengan cara: campurkan jadi satu, gula, bubuk cabai, jahe, bawang putih, daun bawang, kecap ikan, dan sedikit garam. Balurkan campuran bumbu secara merata menutup semua bagian sawi hingga ke sela-sela lembar daun terdalam. Gulung sawi, dan ambil lembar terakhir untuk mengikatnya.
• Kimchi siap saji bisa disantap begitu saja atau disuguhkan sebagai makanan pembuka sebelum makanan utama.
Samgyetang (Sup Ayam Ginseng)
Selain kimchi, makanan khas Korea yang wajib Anda cicipi adalah samgyetang atau sup ayam ginseng. Sup ini sangat sederhana tampilannya, tak berbeda jauh dibandingkan sup ayam biasa. Kaldunya agak putih keruh dengan potongan ayam di dalamnya. Membuatnya memang sedikit lebih lama karena memakai cara slow cooking. Bahan utamanya ayam kampung yang muda dan gemuk.
Samgyetang yang berbahan ayam dan ginseng ini mengandung banyak protein dan vitamin. Harum ginseng membuat sup ini jadi lebih nikmat. Bagi Anda yang menyukai daging ayam, masakan ini cocok sekali disantap. Jika tubuh Anda sedang pegal linu dan kurang fit, sup ayam ini bisa jadi obat mujarab memperbaiki stamina.
Bahan:
• 1ekor ayam utuh (800 gram)
• 1 akar ginseng basah/kalau tidak ada ginseng basah, boleh juga yang kering tetapi perlu diremdamnya sebelum dimasak
• 50 gram beras ketan putih
• 1 siung bawang putih
• 1sendok makan garam
• sedikit merica
Cara membuat:
• Bersihkan ayam tapi jangan dibelah, karena di perutnya akan dimasukkan beras ketan. Keluarkan semua usus melalui bagian bawah perutnya.
• Rendam beras ketan putih dalam air lebih kurang 2 jam setelah dibersihkan.
• Bersihkan ginseng. Tidak usah dipotong karena digunakan secara utuh.
• Kupas bawang putih dan bersihkannya. Masukkan semua bahan, ginseng, beras ketan, dan bawang putih ke dalam perut ayam kemudian lubang bagian bawah perut ayam dijahit dengan benang supaya isinya tidak keluarkan.
• Masukkan ayam yang sudah diisi ke dalam panci dan tuangkan air hingga ayam terendam.
• Rebusnya dengan api sedang hingga ayam itu matang.
• Setelah kuahnya berwarna putih kental, angkat.
• Sajikan di waktu masih hangat bersama garam dan merica.
Korean Chicken Berbeque
Menu ini sangat bersahabat bagi Anda yang tak terbiasa makanan Korea tanpa rasa. Masakan ini mirip masakan Jepang terayaki. Satu meja sudah disiapkan dengan pembakaran besar. Konsumen bisa makan langsung dari tempat pembakarannya. Satu mangkuk sup tauge sebagai penemannya. Namun, jangan kaget, sup yang disajikan hanya berisi 5 biji tauge. Peter Bee, pemandu wisata Caring Colour Care to Fun selama di Korea mengatakan, ada tamu orang Indonesia malah mengira sup tauge adalah mangkuk cuci tangan karena tekturnya yang bening seperti air.
Nasi selalu disajikan dalam mangkuk. Sumpit menjadi alat makan yang harus kita gunakan. Namun, Anda harus tahu kebiasaan orang Korea. Saat makan nasi, jangan sampai Anda mengangkat mangkuk dekat dengan bibir Anda. Menurut budaya orang Korea, hal itu sangat tidak sopan, apalagi anda makan dengan orangtua. Kebiasaan ini sungguh berbeda dengan kebiasaan orang Jepang dan Cina, yang saat makan justru mengangkat mangkuknya mendekatkan ke mulut mereka. Makan dengan membungkuk-bungkuk dan jauh dari mulut malah tidak sopan menurut mereka. Jadi, perhatikan di mana Anda berada dan pelajari kebiasaan mereka.
Korean Chicken Berbeque
Bahan:
• 500 gram daging ayam
• 1 cangkir kecap
• 2 sendok makan jahe segar parut
• 6 siung bawang putih, cincang
• 1 batang daun bawang
• 2 sendok teh wijen panggang
• 1 sendok makan gula
• merica secukupnya
Cara membuat:
• Campurkan kecap minyak, gula, jahe, biji wijen, merica dan bawang putih dan daun bawang. Masukkan ayam bumbui selama 15 menit, bolak-balik.
• Taruh ayam di atas panggangan.
Bulgogi dan Galbi
Di Korea, yang namanya beef berbeque itu ada jenis kalbi (galbi) dan bulgogi. Galbi merupakan masakan Korea berupa daging iga sapi panggang yang dipotong pendek-pendek. Dalam bahasa Korea, galbi berarti iga (short ribs) atau daging yang ada di sekitar tulang iga. Bulgogi adalah masakan daging yang menggunakan daging sirloin atau bagian daging sapi yang bagus. Perbedaan yang mendasar dari kedua makanan ini adalah bagian daging sapi yang digunakan. Galbi menggunakan daging bagian iga, sementara bulgogi menggunakan daging sirloin. Saat disajikan ditemani dengan sambal tomat, irisan daun selada, bawang putih, cabai hijau, dan mentimun hijau.
Resep Bulgogi
• 500 gram daging sapi has dalam, pukul-pukul, iris tipis
• 1 sendok makan soju (minuman keras Korea)
• 3 sendok makan kecap asin
• 2 sendok makan gula pasir
• 1 sendok teh merica hitam bubuk
• ½ buah bawang bombay, cincang
• 1 batang daun bawang, cincang
• 2 sendok makan minyak wijen
• 2 siung bawang putih, haluskan
• ½ sendok makan biji wijen, sangrai
Cara membuat:
• Campur semua bahan, aduk hingga rata, diamkan selama 30 menit agar bumbu meresap.
• Panaskan sedikit margarin, lalu masukkan daging sapi, panggang sampai matang sambil dibalik-balik, angkat.
Ada sambal tomat sebagai pendampingnya. Namun, rasanya masih kurang menyengat dibandingkan sambal tomat ala Indonesia karena ada terasinya. Sama dengan ayam barbeque, makanan ini langsung disajikan di atas pembakaran. Biasanya orang Korea akan memakan makanan ini dengan soju yakni minuman keras ala Korea.
Resep Galbi
Bahan:
• 1 kg iga sapi berdaging tebal
Bumbu:
• 1 sendok makan minyak wijen
• 2 sendok makan bawang bombay parut
• 100 gram buah pir, parut
Bumbu perendam:
• 300 ml kecap asin
• 1 sendok makan gula pasir
• 2 siung bawang putih, parut
• merica bubuk secukupnya
• 1 batang daun bawang, iris halus
• 1 sendok makan lobak parut
• ½ sendok teh jahe parut
• 2 sendok makan biji wijen
Cara Membuat:
• Iris daging sapi memanjang dan tipis dengan potongan tulang iga di ujungnya. Kerat-kerat menyilang permukaan daging iga agar bumbu bisa meresap sempurna. Rendam iga dalam bumbu selama 3 jam hingga warnanya kecokelatan. Tiriskan.
• Panggang iga di atas api arang sambil balik-balik hingga agak kering dan matang.
• Angkat, sajikan hangat dengan pelengkapnya.
Sate Keripik Kentang (Spiral Cut Potato Chip)
Tornado-potato-chip ini sebenarnya sederhana. Cuma kentang yang dipotong spiral dan digoreng garing. Makanan ini bisa ditemui di pinggir-pinggir Jalan Myeong-dong yang merupakan jajanan terkenal dan khas daerah Myeong-dong. –wirati astiti
Koran Tokoh, Edisi 693, 7 s.d 13 mei 2012